Tag: ayam

  • Kelihatannya Sepele, Tapi ‘Ayam Ngorok’ Bisa Bikin Peternak Tekor!

    Kelihatannya Sepele, Tapi ‘Ayam Ngorok’ Bisa Bikin Peternak Tekor!

    Chronic Respiratory Disease (CRD) merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang umum terjadi pada ayam. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma gallisepticum, yang menyerang sistem pernapasan bagian atas seperti trakea, sinus, dan kantung udara. CRD biasanya ditandai dengan gejala batuk, ngorok, bersin, mata berair, serta penurunan konsumsi pakan dan minum. Penyakit ini sangat merugikan karena bersifat kronis dan dapat menurunkan efisiensi pakan, pertumbuhan, serta produksi telur dalam jangka panjang.

    Infeksi ini menjadi lebih serius ketika CRD berkembang menjadi Complicated Chronic Respiratory Disease (CCRD). Kondisi ini terjadi ketika bakteri Mycoplasma gallisepticum disertai dengan infeksi sekunder dari bakteri lain seperti Escherichia coli atau virus seperti Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB). Kombinasi ini memperparah kerusakan jaringan pernapasan, mempercepat penurunan performa ayam, serta meningkatkan angka kematian dan afkir dini. Studi Hussein et al. (2019) menunjukkan bahwa mortalitas akibat CCRD bisa mencapai 15–30% pada broiler jika tidak ditangani dengan baik. Dalam studi yang dilakukan oleh Rahman et al. (2017), kasus CCRD menyebabkan penurunan bobot badan hingga 15–25% dan peningkatan rasio konversi pakan (FCR). Selain itu, dapat mengakibatkan penurunan produksi telur hingga 30% pada ayam layer yang terdampak CCRD (El-Jakee et al., 2016).

    Salah satu faktor penyebab yang sering luput dari perhatian peternak adalah kualitas air minum. Sistem pernapasan dan sistem imun sangat dipengaruhi oleh asupan air yang bersih dan aman, karena 60-80% kebutuhan tubuh ayam didominasi oleh air. Air yang tercemar oleh mikroorganisme patogen, bahan kimia maupun mineral berlebih dapat memperlemah sistem imun ayam, sehingga memicu dan memperparah infeksi seperti CRD.  

    Oleh karena itu, salah satu langkah penting dalam mencegah dan mengontrol CRD hingga CCRD adalah menjamin kualitas air minum yang optimal. Air harus melalui proses penyaringan (pre-filter) untuk menghilangkan partikel fisik dan mineral berlebih, serta disinfeksi untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen. 

    Baca Juga:

  • Salmonellosis Bukan Sekadar Masalah Kesehatan Ayam, Ini Ancaman Bisnis

    Salmonellosis Bukan Sekadar Masalah Kesehatan Ayam, Ini Ancaman Bisnis

    Salmonellosis merupakan salah satu penyakit bakteri yang sangat berbahaya di industri peternakan unggas. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella, terutama Salmonella enterica, yang dapat menginfeksi ayam dan menyebar ke manusia melalui konsumsi daging atau telur yang terkontaminasi. Pada ayam, infeksi salmonellosis bisa terjadi secara langsung melalui pakan, air minum, peralatan kandang yang terkontaminasi, atau secara vertikal dari induk ke telur. Gejala yang muncul umumnya meliputi diare, nafsu makan menurun, produksi telur berkurang, hingga bahkan kematian. Namun, yang lebih sering terjadi adalah infeksi subklinis, di mana ayam tidak menunjukkan gejala, tetapi tetap menjadi pembawa dan penyebar bakteri ke lingkungan dan produk hasil ternaknya.

    Risiko terbesar dari salmonellosis bukan hanya pada ayam, tetapi pada produk hasil ternak seperti daging dan telur yang dikonsumsi manusia. Menurut data FAO (2020) dan WHO, Salmonella termasuk dalam tiga besar penyebab penyakit akibat makanan di dunia. Telur yang dikonsumsi mentah atau setengah matang, serta daging ayam yang tidak dimasak sempurna, berisiko tinggi menjadi media penularan bakteri ini. Hal ini tentu berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap keamanan produk unggas, serta menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak dan industri secara keseluruhan.

    Disisi lain, beberapa negara dengan standar keamanan pangan yang sangat tinggi seperti Jepang, Uni Eropa, dan Singapura menetapkan regulasi ketat terhadap keberadaan Salmonella dalam daging maupun telur. Jika kualitas daging atau telur tidak memenuhi standar uji mikrobiologi, maka besar kemungkinan akan ditolak untuk masuk ke pasar ekspor tersebut. Kondisi ini bukan hanya menghambat akses ekspor ke pasar internasional, tetapi juga berisiko menurunkan daya saing produk unggas di kancah internasional.

    Salah satu faktor penyebab salmonellosis yang sering terabaikan di peternakan adalah kualitas air minum. Air minum yang tercemar Salmonella dapat menjadi jalur infeksi yang sangat efektif, terutama jika sistem distribusi air di peternakan tidak dilengkapi dengan sistem disinfeksi yang baik. Oleh karena itu, untuk menekan risiko infeksi salmonellosis, selain menjaga kebersihan kandang dan menerapkan biosekuriti yang ketat, sangat penting bagi peternak untuk memastikan bahwa air minum ayam telah melalui proses filtrasi dan disinfeksi yang tepat dan baik.

    Baca Juga: